Pages

Rabu, 09 November 2011

Forum Tanya Jawab 49: Permohonan Maaf atas Kelancangan Filsafatku

Berfilsafat berarti berani berpikir sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Hal tersebut membuat kita berpikir secara kritis dan selalu meningkatkan kemampuan kita menganalisis. Dengan kita berfilsafat, kita berani mengatakan benar untuk sesuatu yang benar, salah untuk sesuatu yang salah. Berani memikirkan sesuatu di luar pikiran orang-orang pada umunya. Berani melihat sesuatu dibalik yang nyata (metafisik), berani mendengar sesuatu di sebalik yang tidak terdengar.
Mungkin itu sebagai bentuk berfilsafat diri kita dan membangun filsafat pada diri kita. Itu menurut saya bukan termasuk kelancangan filsafatku, tetapi kekritisan pikiranku untuk berfilsafat.

Tetapi terkadang kita tidak sadar bahwa kekritisan pikiranku dalam berfilsafat itu mencapai batas yang seharusnya tidak diperbolehkan yaitu dalam masalah keyakinan. Kita tidak sadar bahwa dalam berfilsafat kita sudah menyinggung hal-hal yang bersifat spiritual dan sering tidak disadari bahwa itu sudah masuk dalam ranah yang menentang Allah. Sekali lagi saya sampaikan bahwa berfilsafat untuk mencari hakekat dari sesuatu memanglah harus, tetapi jangan sampai kita terjebak pada jebakan filsafat yang membuat iman kita tergoyahkan. Mohon ampunlah kepada Tuhan atas semua tindakan kita yang berlebih dan lancing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 09 November 2011

Forum Tanya Jawab 49: Permohonan Maaf atas Kelancangan Filsafatku

Berfilsafat berarti berani berpikir sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Hal tersebut membuat kita berpikir secara kritis dan selalu meningkatkan kemampuan kita menganalisis. Dengan kita berfilsafat, kita berani mengatakan benar untuk sesuatu yang benar, salah untuk sesuatu yang salah. Berani memikirkan sesuatu di luar pikiran orang-orang pada umunya. Berani melihat sesuatu dibalik yang nyata (metafisik), berani mendengar sesuatu di sebalik yang tidak terdengar.
Mungkin itu sebagai bentuk berfilsafat diri kita dan membangun filsafat pada diri kita. Itu menurut saya bukan termasuk kelancangan filsafatku, tetapi kekritisan pikiranku untuk berfilsafat.

Tetapi terkadang kita tidak sadar bahwa kekritisan pikiranku dalam berfilsafat itu mencapai batas yang seharusnya tidak diperbolehkan yaitu dalam masalah keyakinan. Kita tidak sadar bahwa dalam berfilsafat kita sudah menyinggung hal-hal yang bersifat spiritual dan sering tidak disadari bahwa itu sudah masuk dalam ranah yang menentang Allah. Sekali lagi saya sampaikan bahwa berfilsafat untuk mencari hakekat dari sesuatu memanglah harus, tetapi jangan sampai kita terjebak pada jebakan filsafat yang membuat iman kita tergoyahkan. Mohon ampunlah kepada Tuhan atas semua tindakan kita yang berlebih dan lancing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar