Pages

Senin, 31 Oktober 2011

Forum Tanya jawab 43: Membangun Dunia

Assalamu'alaikum,
Dunia, begitulah kita menyebut suatu bagian dari yang ada dan yang mungkin ada. Kita mengenal dunia berpikir, dunia filsafat, dunia pendidikan, dunia sifat, dunia anak, dunia bermain, dunia kampus dan masih sangat banyak lagi. Untuk membangun dunia-dunia tersebut kita harus masuk dan memahami komponen yang terkandung di dalamnya. Misal kita akan membangun dunia anak, maka kita harus masuk dan menyelami bagaimana sifat, karakter, kebiasaan, kesenangan, hal yang tidak disukai dari anak-anak.
Begitu juga jika kita ingin membangun dunia pendidikan maka kita harus mengetahui dan mengkaji komponan yang ada dalam pendidikan, seperti kurikulumnya, standar, kompetensi dan perangkat pendidikan.
Semua itu bisa kita bangun dengan memulai dari apa yang bisa kita lakukan, walau sekecil apapun. Seperti kita ketahui bahwa seribu langkah dimulai dari satu langkah.
Membangun dunia berarti menempatkan diri kita sebagai aku yaitu sesuatu yang akan memulai, dan dunia ini juga ternyata bukan aku karena dia berada di luar pikiranku, dia kontradiksi untuk mengembangkan ilmu yang ada di dalamnya.

Forum Tanya Jawab 42: Filsuf Tak Mampu Melarikan Diri

Assalamu'alaikum,
Manusia tidak bisa lepas dari kehidupannya, dari pemikirannya, dan dari kebiasaannya. Begitu pula seorang filsuf, dia tidak akan mampu melarikan diri karena filsafat pada hakekatnya adalah diri kita, pemikiran kita dan sedalam-dalam pemahaman kita. Filsafat adalah semua yang dekat dengan kehidupan kita sehingga kita tidak akan bisa lepas apalagi melarikan diri darinya.
Jika kita lari dari kehidupan, lari dari pemahaman tentang diri kita maka kita seolah tidak berada di dunia ini. Setiap kita adalah filsuf bagi diri kita sendiri. Kita tidak akan mungkin melarikan diri dari berfilsafat karena berfilsafat berarti kita mencari hakekat dari sesuatu yang maknanya sangat dekat dengan kehidupan.

Minggu, 30 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 41: Anti Filsafat

Assalamu'alaikum,
Dalam perkuliahan, Bapak pernah menyampaikan bahwa seseorang yang mengaku anti filsafat sebenarnya dia telah berfilsafat. Dalam konteks ini, kita tidak boleh serta merta memandang anti filsafat itu sebagai versus dari filsafat, yaitu seseorang yang anti filsafat berarti dia anti Tuhan karena filsafat dekat hubungannya dengan Tuhan, dia juga anti kehidupan karena filsafat pada hakekatnya adalah pemahaman tentang dimensi kehidupan.
Kita tidak boleh berpikiran parsial seperti itu. Orang yang mengaku anti filsafat berarti sebenarnya dia telah mendalami filsafat itu sendiri, bahkan lebih dari pemahaman seorang filsuf. Dia juga sudah terlibat dalam pemikiran yang mendalam terhadap filsafat, dan dari penikiran yang intensif dan ekstensif itulah dia memutuskan bahwa dirinya anti filsafat.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 40: Reduksi

Setiap detik, menit, dan jam kita tidak akan lepas dari proses reduksi. Dimana dalam diri kita akan melakukan filtrasi terhadap sesuatu yang berkenaan dengan diri kita, baik reduksi pikiran, reduksi kesempatan, reduksi input, reduksi sifat, reduksi sikap, reduksi material, reduksi formal dan masih banyak lagi reduksi yang kita lakukan.
Dalam usaha melihat hakikat dengan intuisi, Husserl memperkenalkan pendekatan reduksi. Yang dimaksud reduksi dalam hal ini adalah penundaan segala pengetahuan yang ada tentang objek sebelum pengamatan intuisi dilakukan. Reduksi juga dapat diartikan penyaringan atau pengecilan. Istilah lain yang digunakan oleh Husserl adalah epoche, yang artinya sebagai penempatan sesuatu diantara dua karung. Namun yang dimaksud adalah “melupakan pengertian-pengertian tentang objek untuk sementara dan berusaha melihat objek secara langsung dengan intuisi tanpa bantuan pengertian-pengertian yang ada sebelumnya”.Reduksi ini adalah salah satu prinsip yang mendasari sikap fenomenologi bersikap netral.

Forum Tanya Jawab 39: Infinit Regress

Dalam filsafat kita belajar untuk berpikir secara intensif dan ekstensif, begitu pula hakekat dari sesuatu, semakin kita mencari hakekat dari sesuatu maka kita akan menemukan hakekat dari suatu hakekat. Ini berarti tidak ada orang yang benar 100% menemukan hakekat karena sesungguhnya manusia hanya mampu berusaha menemukan.
Tidak terlepas dari itu, kata infinit regress dapat dianalogikan seperti hakekat, ”infinit regress” yaitu penjelasan atau penjabaran tiada akhir dari pengertian, hakekat atau makna yang dimaksud. Ketika berusaha untuk mendefinisikan hidup maka kita akan menemukan infinit regress... Hidup adalah pilihan, pilhan adalah tanggungjawab, tanggungjawab adalah konsekuensi, konsekuensi adalah kesiapan, kesiapan adalah....., sampai kita tidak bisa mendefiniskannya lagi karena tidak terbatasnya hakekat hidup manusia.

Forum Tanya Jawab 38: Hubungan Antara yang Ada

Objek berfikir filsafat adalah meliputi yang ada dan yang mungkin ada di dalam pikiran atau di luar pikiran kita. Bila kita mampu menyebutkan sifat-sifat objek itu atau mendefinisikannya maka objek itu ada dalam pikiran. Jika kita tidak mampu menyebutkan sifat-sifat objek itu atau mendefinisikannya maka objek itu tidak ada dalam pikiran tetapi mungkin ada diluar pikiran kita.
Semua yang ada di dunia ini saling berhubungan atau dapat dikatakan ada relasi antara yang ada dengan yang ada, yang ada dan yang mungkin ada serta yang mungkin ada dengan yang mungkin ada. Hubungan antara yang ada dapat terwujud dalam bentuk pengada dan mengada. Setiap yang ada jika masing-masing saling berkarya maka dia akan menjadi pengada sekaligus mengada di tengah lingkungan yang ada.

Forum Tanya Jawab 37: Lingkaran Berjari-jari Tak Berhingga Panjangnya

Lingkaran yang mempunyai jari-jari tak berhingga panjangnya dapat saya tangkap sebagai gambaran alam semesta ini. Pusat dari lingkaran itu juga ada dimana-mana. Dapat saya katakan bahwa pusat itu adalah Allah SWT, sbagai pusat dri semua pergerakan alam semesta ini, sebagai pusat pengendali, penyeimbang dan adil.
Ini mengandung maksud bahwa Allah selalu ada dimana kita berada, itulah bukti kekuasaan Allah, sehingga luas dan jangkauan alam semesta ini sangat luas dan tak terbatas atas kekuasaan dan kehendak Allah.

Forum Tanya Jawab 36: Diantara Ada dan Tidak Ada

Assalamu'alaikum,
Diantara ada dan tidak ada sejatinya ada ilmu dan iman... Dalam hal ini dapat diketahui bahwa dari sesuatu yang tidak ada, bisa menjadi ada karena adanya ilmu dan iman. Contonya saja dulu tidak ada penerangan di malam hari, karena penemuan Thomas Alfa Edison tentang lampu pijar, maka dunia sekarang ini terang di malam hari. Begitu pula dengan keimanan, sesuatu yang ghaib dan yang nyata dihubungkan oleh keyakinan atau keimanan.

Forum Tanya Jawab 35: Menjawab Semua Pertanyaan

Assalamu'alaikum,
Dunia ini sesungguhnya tersusun dari pertanyaan-pertanyaan yang akan membangun dan mengisi dunia ini. Orang akan dikatakan berpikir jika dia mampu bertanya. Semakin seseorang bertanya, maka semakin luas pula yang ingin dia tanyakan lagi dan tidak akan ada batasnya.
Manusia dengan keterbatasan berpikirnya hanya mampu menjawab pertanyaan yang masih terjangkau dengan pikirannya. Jadi sangatlah tidak mungkin seseorang mampu menjawab semua pertanyaan. Hanya Allah Zat yang memiliki semua jawaban dari semua pertanyaan. Allah yang mampu menjawab semua pertanyaan makhluknya.

Kamis, 27 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 34: Tidak Percaya Hukum Sebab Akibat

Berdasarkan pemahaman filsafat yang saya ketahui, hukum sebab akibat ini adalah salah satu hukum yang menjadi bagian dari filsafat itu sendiri. Jika saya lapar maka saya kenyang, jika hujan maka tanah menjadi basah, itulah contoh hukum sebab akibat. Sebab disini berasal dari 3 sumber, sebab dari diri sendiri, sebab dari orang lain dan sebab Prima atau dari Allah SWT.
Kalau sebab itu datang nya dari Allah maka manusia pasti mau tidak mau merasakan akibatnya. Sebagai contoh, Allah memberikan ujian dengan mendatangkan tsunami di Aceh, maka semua manusia yang berada pada lingkungan itu akan merasakan akibatnya. Sedangkan jika sebab itu datang dari diri sendiri, maka sebenarnya ini adalah hal yang masih bisa diantisipasi. Contohnya, kita sering makan tidak tepat pada waktunya, akibatnya kita mengalami penyakit mag. Sebab yang terakhir adalah sebab yang datangnya dari orang lain, ini akan menimbulkan sifat determinis atau penentuan oleh seseorang atau golongan yang berkuasa kepada yang lebih rendah dimensi atau tingkatannya. Hukum sebab akibat ini akan menimbulkan otoritarian, pemaksaan terhadap yang lebih rendah. Itulah hukum sebab akibat yang saya tidak setuju.

Rabu, 26 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 33: Penguasa Dunia

Assalamu'alaikum,
Saya mencoba untuk menuliskan tesis dan anti-tesis dan menyimpulkan sintesis dari elegi ini. Alam semesta ini tercipta bukan dengan begitu saja, tetapi penciptaan dunia ini adalah ada penguasanya, yang tidak hanya menciptakan, tetapi mengatur, mengelola dan menjaga dan memegang setiap isi yang ada di dunia.
Dialah Allah yang maha berkuasa dan berkehendak atas alam semesta ini. Allah sebagai penguasa yang memiliki penglihatan yang luas, pengawasan yang tak terbatas, dan penjagaan yang ketat. Dialah sang multi facet, Dia Esa tetapi ada dimana-mana dalam hal ini adalah kekuasaannya meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Kalau pembicaraan penguasa dunia ini kita lihat dari dimensi yang lebih rendah yaitu dalam lingkup negara didunia maka penguasa negara yaitu khususnya negara-negara adi kuasa mempunyai multi facet dalam hal pengawasan dan pengambilan keputusan negara-negara lain. Itulah sebenar-benar penguasa dunia bahwa dialah sang multi facet.

Forum Tanya Jawab 32: Ilmu Tentang Semua Hukum-hukum

Assalamu'alaikum,
Semua yang ada di alam semesta ini terbentuk secara teratur, mulai dari partikel penyusun yang terkecil sampai fenomena fisik yang dapat dilihat oleh mata. Keteraturan itulah akibat dari suatu hukum atau aturan yang sudah Allah tetapkan. Sama halnya dengan filsafat, memiliki objek dari hal yang ada dan yang mungkin ada. Semua yang menjadi objek filsafat memiliki keteraturan dalam hubungan satu sama lain, terikat oleh ruang dan waktu. Dalam filsafat kita mengenak dua hukum yang menjadi fokus pembicaraan, yaitu hukum identitas dan kontradiksi. Dimana secara hukum identitas maka manusia pastilah dirinya sendiri yang diciptakan Allah dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dan secara kontradiksi maka manusia memiliki berbagai bentuk atau pribadi lain yang terikat oleh ruang dan waktu. Misal seseorang menjadi seorang guru, maka dia akan menyebut dirinya "aku adalah seorang guru". Disisi yang lain dia juga merupakan seorang ibu dari anak-anaknya, maka dia akan menyebut dirinya " aku adalah seorang ibu". Itulah kontradiksi yang terjadi.
Filsafat juga mengatur hukum ketetapan dan relativitas, yaitu kita kenal dua tokohnya Permenides (dengan pemikirannya bahwa segala sesuatu itu tetap/tidak berubah) dan Heraklitos dengan pendapatnya bahwa segala sesuatu itu berubah. Filsafat mengatur semua hukum-hukum dalam kehidupan. Dan dapat saya katakan bahwa Filsafat adalah ilmu tentang semua hukum-hukum.

Forum Tanya Jawab 31: Pikiranku Tidak Mampu Memikirkan Semua Relung Hatiku

Assalamu'alaikum,
Pikiran tertinggi manusia adalah terletak pada hatinya. Ibarat pepatah lama mengatakan bahwa dalamnya lautan dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu. Itulah sedalam-dalam hati manusia, dalam relungnya yang terdalam tersimpan semua maksud dan cita-cita untuk hidupnya yang sangat luas dan dalam. Semua yang ada dalam isi hati kita, tidak akan mampu pikiran kita untuk memikirkan semuanya. Sejauh pikiran kita bertanya pada kebenaran, maka hal tersebut masih bisa dijelaskan, tetapi kalau hati kita sudah menyentuh pada ranah keyakinan secara spiritual, maka apalah daya pikiran kita untuk memikirkannya. Pikiranku tidak mampu menjelaskan keyakinan dalam hatiku. Sehingga semua yang ada dalam hatiku belum mampu untuk aku pikirkan sepenuhnya karena terbatasnya pikiranku. Aku menemukan bahwa pikiranku tidak mampu memikirkan semua relung hatiku.

Forum Tanya Jawab 30: Kata-kataku Tak Mampu Mengucapkan Semua Pikiranku

Assalamu'alaikum
Kita mengenal tokoh matematika dan filsuf ternama Rene Descartes, yaitu dengan pendapatnya cogito ergosum. Cogito ergo sum adalah sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis. Artinya adalah: "aku berpikir maka aku ada". Maksudnya kalimat ini membuktikan bahwa satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan seseorang sendiri. Keberadaan ini bisa dibuktikan dengan fakta bahwa ia bisa berpikir sendiri. Manusia akan selalu dan terus berpikir selama dirinya hidup, dan objek yang menjadi pemikirannya yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Setiap apa yang dipikirkannya selalu hendak disampaiakan kepada orang lain agar adanya kita dapat diketahui orang lain. Tetapi tidak semua yang aku pikirkan ternyata mampu untuk aku katakan karena keterbatas kata-kataku merangkum semua pikiranku. Jadi dapat saya simpulkan bahwa kata-kataku tak mampu mengucapkan semua pikiranku.

Forum Tanya Jawab 29: Tulisanku Tidak Mampu Mengikuti Kata-kataku

Assalamu'alaikum,
Manusia dengan bekal akal dan pikiran yang dimiliki akan selalu berpikir tentang sesuatu, baik yang ada dan yang mungkin ada. Sejauh-jauh manusia berpikir maka apa yang dipikirkannya akan diwujudkan yaitu dengan diucapkan secara lisan. Hal ini untuk menyampaiakn maksud yang kita pikirkan kepada orang lain di luar diri kita akan orang lain juga memahami. Karena ingatan manusia yang terbatas maka setiap kata-kata yang pernah kita ucapkan tidak dapat kita ingat selalu dan untuk itu maka seseorang menuliskannya dalam sebuah tulisan yaitu sebagai bentuk formal. Tetapi ternyata semua yang saya ucapkan tidak mampu untuk saya tuliskan semuanya dalam tulisanku. Ternyata tulisanku tidak mampu mengikuti kata-kataku.

Selasa, 25 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 27: Sebagian Besar Dosaku karena Determinisku

Determinisme artinya menentukan atau menetapkan batas atau membatasi. Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor fisik geografis, biologis, psikologis, sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada. Determinisme juga berpegangan bahwa perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis masyarakat. Istilah ini dimasukkan menjadi istilah filsafat oleh William Hamilton yang menerapkannya pada Thomas Hobbes. Penganut awal pemikiran determinisme ini adalah demokritos yang percaya bahwa sebab-akibat menjadi penjelasan bagi semua kejadian.

Beberapa Pengertian

1. Determinisme beranggapan bahwa setiap kejadian pasti sudah ditentukan.

2. Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu.

3. Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab-akibat.

4. Sudut pandang filsafat alam melihat determinisme sebagai teori tentang satu-satunya determinasi dari setiap peristiwa alam.

5. Contoh bentuk pemikiran determinisme: Orang yang bertubuh lemah, geraknya lebih lamban dari orang yang bertubuh kuat; Orang yang berasal dari keluarga harmonis diharapkan dapat menjadi manusia yang lebih seimbang daripada mereka yang berasal dari keluarga yang kacau.

Dampak Pemikiran Determinisme

Pemikiran determinisme yang melihat bahwa perilaku etis ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai masyarakat, mengakibatkan dua hal, yaitu:

· Pertama, adanya berbagai faktor yang memengaruhi perilaku etis manusia menyebabkan perilaku etis manusia bersifat relatif. Perilaku baik ataupun jahat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luarnya. Relativisme

· Kedua, perilaku etis tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang mengelilinginya tetapi juga oleh kehendak pelakunya.

Terkadang kita telah membatasi pikiran kita terhadap hukum yang sudah pasti adanya seperti hukum sebab akibat yang menyebabkan kita bersifat determinis. Berbicara tentang dosa, maka dosa merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma atau aturan agama yang telah ditentukan, pelanggaran tersebut disebabkan karena ketidakpedulian kita terhadap ilmu atau aturan agama, karena sikap kita yang terlalu berlebihan atau keliru. Sikap keliru kita disebabkan karena kita mungkin salah dalam berniat untuk mengawali suatu pekerjaan. Jadi sebagian besar dosaku disebabkan oleh determinisku.

Forum Tanya Jawab 28: Kegiatanku Tak Mampu Mengikuti Tulisanku

Assalamu'alaikum,
Semua yang kita tulis merupakan suatu rencana yang tertuang secara nyata dalam bentuk fisik. Semua orang mempunyai keinginan dan harapan bahwa rencana yang tertuliskan itu menjadi nyata dalam sebuah kegiatan. Namun, pada kenyataannya, rencana yang tertulis dengan rapi belum bisa untuk kita wujudkan sepenuhnya dalam kegiatan. Ada beberapa hal yang menyebabkan tulisanku tidak bisa semuanya terwujud dalam kegiatan, salah satunya adalah terbatasnya ruang dan waktu untuk merealisasikan kegiatan tersebut.
Selain itu, terkadang komitmen dan keistiqomahan juga menjadi penghambat pelaksanaan apa yang sudah direncanakan.
Jadi saya menyadari bahwa kegiatanku tak mampu mengikuti semua tulisanku.

Forum Tanya Jawab 26: Hidupku antara Fatal dan Vital

Assalamu’alaikum,

Allah berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS Ar-Ra’d :11).

Itulah sesungguhnya janji Allah, bahwa takdir Allah memang pasti adanya, tetapi manusia berkewajiban untuk mengusahakan apa yang menjadi harapan dan cita-citanya.

Islam mengajarkan kepada kita agar kita berikhtiar terhadap apa diinginkan, sejalan dengan itu berdoa memohon kepada Allah agar tercapai apa yang diikhtiarkan tadi, dan yang terakhir kita harus bertawakal, menyerahkan semua keputusan kepada Allah. Jadi manusia tidak boleh hanya berpangku tangan dengan mengharap sesuatu akan Allah berikan begitu saja, tapi Allah menghendaki kita berusaha terlebih dahulu.

Seseorang yang hanya mengandalkan nasib saja 100% (fatal) tanpa usaha apapun maka dia selamanya akan berada pada titik pasrah yang membuat dirinya tidak berkembang.

Sebaliknya, seseorang yang hanya ikhtiar dan usaha saja dengan sungguh-sungguh bahkan 100% tanpa percaya bahwa Allah ada dibalik semua kejadian maka orang seperti ini termasuk dalam golongan vital. Dia akan melakukan segala macam cara untuk mewujudkan keinginannya. Dia meyakini setiap usahanya akan selalu berbanding lurus dengan hasilnya.

Maka sebaik-baiknya hidup kita adalah menyeimbangkan antara fatal dan vital, yaitu seperti yang dituntunkan dalam Islam.

Forum Tanya Jawab 25: Ilmuku adalah Kontradiksi itu

Assalamu'alaikum,
Mungkin dulu sebelum mengenal filsafat, saya kurang setuju dan bingung, mengapa ilmu itu merupakan sebuah kontradiksi. Namun, akhirnya setelah mempelajari filsafat ada sedikit jawaban dari kebingungan itu. Ilmu lahir dari argument-argument para ilmuwan dan penemuan nyata tentang sesuatu. Ilmu juga mengalami perkembangan seiring ditemukannya hal-hal baru yang lebih lengkap atau menggaantikan teori yang sudah ada. Orang-orang yang konsen mempelajari ilmu pasti tidak akan puas dan berhenti pada penemuan atau teori yang sudah ada. Karena kalau seperti itu maka para ilmuwan akan terjebak pada mitos yang tidak dapat mengembangkan ilmunya. Jadi sebenar-benarnya ilmu adalah kontradiksi dan pertentangan para pemikir terhadap sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.

Senin, 24 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 24: Mohon Maaf Filsafatku

Assalamu'alaikum,
Tiada suatu kejadian sekecil butir zahropun kecuali atas kehendak Tuhan pencipta alam semesta. Terjadinya suatu bencana, malapetaka dan kejadian lain dalam alam semesta ini adalah suatu bentuk accident, yaitu jatuhnya sifat sesuatu pada sifat yang lainnya. Misal contoh yang kecil dan sederhana saja, orang mengecat tembok, berarti itu adalah jatuhnya sifat cat yang menimpa atau menutupi sifat tembok. Begitu pula kejadian besar seperti gunung meletus, itu adalah peristiwa jatuhnya sifat lahar/magma/material batuan pada tanah dan tanaman. Meskipun demikian taidak semata-mata jatuhnya sifat sesuatu pada sifat yang lain adalah dapat dengan mudah diterima oleh setiap orang, dan semua itu dianggap sebuah bencana yang besar. Semoga apapun yang menimpa pada diri kita senantiasa dapat kita terima dengan ikhlas dan kepada Allah lah kembali semua urusan.

Forum Tanya Jawab 23: Gelar Tertinggi Mencari Ilmu

Assalamu'alaikum,
Seseorang yang mempunyai ilmu ada dua kemungkinan, dia puas dengan ilmunya sehingga merasa sudah memahami dan mengerti segala hal. Akibatnya dia merasa tidak perlu bertanya lagi. Kemungkinan yang kedua, orang yang mempunyai ilmu akan merasa mempunyai tanggung jawab untuk menyempaikan ilmunya kepada orang lain dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang seperti ini sejatinya telah memperoleh kesaksian keilmuannya karena ilmu/kemampuan orang lain yang mendapatkan ilmu darinya. Itulah gelar tertinggi seorang mencari ilmu. Sedangkan orang yang merasa puas saja dengan ilmunya sehingga dia merasa sudah berada pada titik aman maka sejatinya orang-orang seperti ini adalah orang yang sangat rendah/miskin ilmunya.

Minggu, 23 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 22: Tak Kusadari Bahwa Ternyata Aku Bisa Terbang

Assalamu’alaikum,

Aku memang manusia biasa yang kodratnya tidak mempunyai sayap seperti burung sehingga dia bias terbang kemanapun. Tapi tidak hanya dalam pandangan lahiriah makna bias terbang ini dapat diartikan. Dalam pandangan filsafat maka aku bisa terbang seperti burung, bahkan melebihinya. Manusia yang berpandangan picik dan parsial akan terperangkap di dalam ruang dan waktunya karena dia tidak bisa melepaskan diri dari raganya, tetapi bagi pikiran manusia maka tiadalah yang dapat membatasi akal pikiran seorang manusia, dia bisa kemana saja yang dia mampu untuk memikirkannya
sehingga apabila kita ingin untuk bisa terbang seperti burung, maka hal yang paling mungkin bisa dilakukan oleh semua orang adalah membebaskan akal pikirannya dari semua yang membelenggunya, yang membuat terkungkung dan stagnan.
Kita tahu penulis terkenal Pramodya Anantatur yang selama hidupnya hampir dihabiskannya di dalam belenggu jeruji besi, tetapi raga yang terbatasi tidak membuat pikirannya juga ikut terbatasi. Dari sanalah dia banyak berpikir dan mampu menciptakan karya-karya yang luar biasa yang belum tentu dapat dihasilkan oleh orang-orang yang hidup bebas diluar jeruji besi. Pikirannya mampu terbang kemanapun untuk menjemput inspirasi yang membangun dunia. Selama ini tak kusadari bahwa ternyata aku bisa terbang seperti burung, dan sekarang aku menyadarinya.

Forum Tanya Jawab 21: Tidak Mengetahui Apapun

Assalamu'alaikum,
Menurut Rene Descartes dalam kata-katanya yaitu cogito ergosum yang artinya aku ada maka aku berpikir, adalah gambaran bahwa seseorang akan bertanya dari apa yang dipikirkannya. Dia bertanya karena pengetahuan yang dia miliki terkadang tidak sesuai atau butuh klarifikasi dari kesenjangan antara pengetahuan dan kenyataan. Tetapi semakin banyak seseorang bertanya maka dia akan semakin banyak pula yang akan ditanyakan lagi dan sampai tidak batas akhir dari apa yang ditanyakan tersebut.
Pertanyaan demi pertanyaan tidak cukup mewakili jawaban yang diinginkan dan sellau akan timbul pertanyaan baru dari jawaban tersebut. Begitulah seseorang dalam mencari hakekat dari sesuatu, maka akan ada hakekat lain dari hakekat tersebut dan seterusnya. Yang pada akhirnya mencari hakekat dari hakekat-hakekat yang lain tidak pernah ada ujungnya.
Begitu pula akhirnya aku mengetahui bahwa pikiranku tidak berdaya dan sebenarnya aku tidak mengetahui apapun.

Forum Tanya Jawab 19: Menemukan Dunia adalah Pikiranku

Assalamu'alaikum,
Setiap manusia dibekali akal dan pikiran oleh Tuhan untuk digunakan sesuai hakekatnya yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Dalam filsafat kita berfikir secara ekstensif dan intensif, artinya segala sesuatunya kita cari kebenarannya dengan pikiran kita selagi hal tersebut tidak masuk pada ranah keyakinan atau hati atau spiritual.
Cara berfikir manusia meliputi yang ada dan yang mungkin ada, dengan segala macam aspek dan bidang yang semua itu membentuk dunianya masing-masing. Kita berfikir tentang karya-karya ilmiah, berarti kita telah masuk pada dunia karya ilmiah, jika kita berpikir tentang siswa berarti kita masuk ke dunia siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa aku menemukan duniaku adalah pikiranku.

Senin, 31 Oktober 2011

Forum Tanya jawab 43: Membangun Dunia

Assalamu'alaikum,
Dunia, begitulah kita menyebut suatu bagian dari yang ada dan yang mungkin ada. Kita mengenal dunia berpikir, dunia filsafat, dunia pendidikan, dunia sifat, dunia anak, dunia bermain, dunia kampus dan masih sangat banyak lagi. Untuk membangun dunia-dunia tersebut kita harus masuk dan memahami komponen yang terkandung di dalamnya. Misal kita akan membangun dunia anak, maka kita harus masuk dan menyelami bagaimana sifat, karakter, kebiasaan, kesenangan, hal yang tidak disukai dari anak-anak.
Begitu juga jika kita ingin membangun dunia pendidikan maka kita harus mengetahui dan mengkaji komponan yang ada dalam pendidikan, seperti kurikulumnya, standar, kompetensi dan perangkat pendidikan.
Semua itu bisa kita bangun dengan memulai dari apa yang bisa kita lakukan, walau sekecil apapun. Seperti kita ketahui bahwa seribu langkah dimulai dari satu langkah.
Membangun dunia berarti menempatkan diri kita sebagai aku yaitu sesuatu yang akan memulai, dan dunia ini juga ternyata bukan aku karena dia berada di luar pikiranku, dia kontradiksi untuk mengembangkan ilmu yang ada di dalamnya.

Forum Tanya Jawab 42: Filsuf Tak Mampu Melarikan Diri

Assalamu'alaikum,
Manusia tidak bisa lepas dari kehidupannya, dari pemikirannya, dan dari kebiasaannya. Begitu pula seorang filsuf, dia tidak akan mampu melarikan diri karena filsafat pada hakekatnya adalah diri kita, pemikiran kita dan sedalam-dalam pemahaman kita. Filsafat adalah semua yang dekat dengan kehidupan kita sehingga kita tidak akan bisa lepas apalagi melarikan diri darinya.
Jika kita lari dari kehidupan, lari dari pemahaman tentang diri kita maka kita seolah tidak berada di dunia ini. Setiap kita adalah filsuf bagi diri kita sendiri. Kita tidak akan mungkin melarikan diri dari berfilsafat karena berfilsafat berarti kita mencari hakekat dari sesuatu yang maknanya sangat dekat dengan kehidupan.

Minggu, 30 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 41: Anti Filsafat

Assalamu'alaikum,
Dalam perkuliahan, Bapak pernah menyampaikan bahwa seseorang yang mengaku anti filsafat sebenarnya dia telah berfilsafat. Dalam konteks ini, kita tidak boleh serta merta memandang anti filsafat itu sebagai versus dari filsafat, yaitu seseorang yang anti filsafat berarti dia anti Tuhan karena filsafat dekat hubungannya dengan Tuhan, dia juga anti kehidupan karena filsafat pada hakekatnya adalah pemahaman tentang dimensi kehidupan.
Kita tidak boleh berpikiran parsial seperti itu. Orang yang mengaku anti filsafat berarti sebenarnya dia telah mendalami filsafat itu sendiri, bahkan lebih dari pemahaman seorang filsuf. Dia juga sudah terlibat dalam pemikiran yang mendalam terhadap filsafat, dan dari penikiran yang intensif dan ekstensif itulah dia memutuskan bahwa dirinya anti filsafat.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 40: Reduksi

Setiap detik, menit, dan jam kita tidak akan lepas dari proses reduksi. Dimana dalam diri kita akan melakukan filtrasi terhadap sesuatu yang berkenaan dengan diri kita, baik reduksi pikiran, reduksi kesempatan, reduksi input, reduksi sifat, reduksi sikap, reduksi material, reduksi formal dan masih banyak lagi reduksi yang kita lakukan.
Dalam usaha melihat hakikat dengan intuisi, Husserl memperkenalkan pendekatan reduksi. Yang dimaksud reduksi dalam hal ini adalah penundaan segala pengetahuan yang ada tentang objek sebelum pengamatan intuisi dilakukan. Reduksi juga dapat diartikan penyaringan atau pengecilan. Istilah lain yang digunakan oleh Husserl adalah epoche, yang artinya sebagai penempatan sesuatu diantara dua karung. Namun yang dimaksud adalah “melupakan pengertian-pengertian tentang objek untuk sementara dan berusaha melihat objek secara langsung dengan intuisi tanpa bantuan pengertian-pengertian yang ada sebelumnya”.Reduksi ini adalah salah satu prinsip yang mendasari sikap fenomenologi bersikap netral.

Forum Tanya Jawab 39: Infinit Regress

Dalam filsafat kita belajar untuk berpikir secara intensif dan ekstensif, begitu pula hakekat dari sesuatu, semakin kita mencari hakekat dari sesuatu maka kita akan menemukan hakekat dari suatu hakekat. Ini berarti tidak ada orang yang benar 100% menemukan hakekat karena sesungguhnya manusia hanya mampu berusaha menemukan.
Tidak terlepas dari itu, kata infinit regress dapat dianalogikan seperti hakekat, ”infinit regress” yaitu penjelasan atau penjabaran tiada akhir dari pengertian, hakekat atau makna yang dimaksud. Ketika berusaha untuk mendefinisikan hidup maka kita akan menemukan infinit regress... Hidup adalah pilihan, pilhan adalah tanggungjawab, tanggungjawab adalah konsekuensi, konsekuensi adalah kesiapan, kesiapan adalah....., sampai kita tidak bisa mendefiniskannya lagi karena tidak terbatasnya hakekat hidup manusia.

Forum Tanya Jawab 38: Hubungan Antara yang Ada

Objek berfikir filsafat adalah meliputi yang ada dan yang mungkin ada di dalam pikiran atau di luar pikiran kita. Bila kita mampu menyebutkan sifat-sifat objek itu atau mendefinisikannya maka objek itu ada dalam pikiran. Jika kita tidak mampu menyebutkan sifat-sifat objek itu atau mendefinisikannya maka objek itu tidak ada dalam pikiran tetapi mungkin ada diluar pikiran kita.
Semua yang ada di dunia ini saling berhubungan atau dapat dikatakan ada relasi antara yang ada dengan yang ada, yang ada dan yang mungkin ada serta yang mungkin ada dengan yang mungkin ada. Hubungan antara yang ada dapat terwujud dalam bentuk pengada dan mengada. Setiap yang ada jika masing-masing saling berkarya maka dia akan menjadi pengada sekaligus mengada di tengah lingkungan yang ada.

Forum Tanya Jawab 37: Lingkaran Berjari-jari Tak Berhingga Panjangnya

Lingkaran yang mempunyai jari-jari tak berhingga panjangnya dapat saya tangkap sebagai gambaran alam semesta ini. Pusat dari lingkaran itu juga ada dimana-mana. Dapat saya katakan bahwa pusat itu adalah Allah SWT, sbagai pusat dri semua pergerakan alam semesta ini, sebagai pusat pengendali, penyeimbang dan adil.
Ini mengandung maksud bahwa Allah selalu ada dimana kita berada, itulah bukti kekuasaan Allah, sehingga luas dan jangkauan alam semesta ini sangat luas dan tak terbatas atas kekuasaan dan kehendak Allah.

Forum Tanya Jawab 36: Diantara Ada dan Tidak Ada

Assalamu'alaikum,
Diantara ada dan tidak ada sejatinya ada ilmu dan iman... Dalam hal ini dapat diketahui bahwa dari sesuatu yang tidak ada, bisa menjadi ada karena adanya ilmu dan iman. Contonya saja dulu tidak ada penerangan di malam hari, karena penemuan Thomas Alfa Edison tentang lampu pijar, maka dunia sekarang ini terang di malam hari. Begitu pula dengan keimanan, sesuatu yang ghaib dan yang nyata dihubungkan oleh keyakinan atau keimanan.

Forum Tanya Jawab 35: Menjawab Semua Pertanyaan

Assalamu'alaikum,
Dunia ini sesungguhnya tersusun dari pertanyaan-pertanyaan yang akan membangun dan mengisi dunia ini. Orang akan dikatakan berpikir jika dia mampu bertanya. Semakin seseorang bertanya, maka semakin luas pula yang ingin dia tanyakan lagi dan tidak akan ada batasnya.
Manusia dengan keterbatasan berpikirnya hanya mampu menjawab pertanyaan yang masih terjangkau dengan pikirannya. Jadi sangatlah tidak mungkin seseorang mampu menjawab semua pertanyaan. Hanya Allah Zat yang memiliki semua jawaban dari semua pertanyaan. Allah yang mampu menjawab semua pertanyaan makhluknya.

Kamis, 27 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 34: Tidak Percaya Hukum Sebab Akibat

Berdasarkan pemahaman filsafat yang saya ketahui, hukum sebab akibat ini adalah salah satu hukum yang menjadi bagian dari filsafat itu sendiri. Jika saya lapar maka saya kenyang, jika hujan maka tanah menjadi basah, itulah contoh hukum sebab akibat. Sebab disini berasal dari 3 sumber, sebab dari diri sendiri, sebab dari orang lain dan sebab Prima atau dari Allah SWT.
Kalau sebab itu datang nya dari Allah maka manusia pasti mau tidak mau merasakan akibatnya. Sebagai contoh, Allah memberikan ujian dengan mendatangkan tsunami di Aceh, maka semua manusia yang berada pada lingkungan itu akan merasakan akibatnya. Sedangkan jika sebab itu datang dari diri sendiri, maka sebenarnya ini adalah hal yang masih bisa diantisipasi. Contohnya, kita sering makan tidak tepat pada waktunya, akibatnya kita mengalami penyakit mag. Sebab yang terakhir adalah sebab yang datangnya dari orang lain, ini akan menimbulkan sifat determinis atau penentuan oleh seseorang atau golongan yang berkuasa kepada yang lebih rendah dimensi atau tingkatannya. Hukum sebab akibat ini akan menimbulkan otoritarian, pemaksaan terhadap yang lebih rendah. Itulah hukum sebab akibat yang saya tidak setuju.

Rabu, 26 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 33: Penguasa Dunia

Assalamu'alaikum,
Saya mencoba untuk menuliskan tesis dan anti-tesis dan menyimpulkan sintesis dari elegi ini. Alam semesta ini tercipta bukan dengan begitu saja, tetapi penciptaan dunia ini adalah ada penguasanya, yang tidak hanya menciptakan, tetapi mengatur, mengelola dan menjaga dan memegang setiap isi yang ada di dunia.
Dialah Allah yang maha berkuasa dan berkehendak atas alam semesta ini. Allah sebagai penguasa yang memiliki penglihatan yang luas, pengawasan yang tak terbatas, dan penjagaan yang ketat. Dialah sang multi facet, Dia Esa tetapi ada dimana-mana dalam hal ini adalah kekuasaannya meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Kalau pembicaraan penguasa dunia ini kita lihat dari dimensi yang lebih rendah yaitu dalam lingkup negara didunia maka penguasa negara yaitu khususnya negara-negara adi kuasa mempunyai multi facet dalam hal pengawasan dan pengambilan keputusan negara-negara lain. Itulah sebenar-benar penguasa dunia bahwa dialah sang multi facet.

Forum Tanya Jawab 32: Ilmu Tentang Semua Hukum-hukum

Assalamu'alaikum,
Semua yang ada di alam semesta ini terbentuk secara teratur, mulai dari partikel penyusun yang terkecil sampai fenomena fisik yang dapat dilihat oleh mata. Keteraturan itulah akibat dari suatu hukum atau aturan yang sudah Allah tetapkan. Sama halnya dengan filsafat, memiliki objek dari hal yang ada dan yang mungkin ada. Semua yang menjadi objek filsafat memiliki keteraturan dalam hubungan satu sama lain, terikat oleh ruang dan waktu. Dalam filsafat kita mengenak dua hukum yang menjadi fokus pembicaraan, yaitu hukum identitas dan kontradiksi. Dimana secara hukum identitas maka manusia pastilah dirinya sendiri yang diciptakan Allah dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dan secara kontradiksi maka manusia memiliki berbagai bentuk atau pribadi lain yang terikat oleh ruang dan waktu. Misal seseorang menjadi seorang guru, maka dia akan menyebut dirinya "aku adalah seorang guru". Disisi yang lain dia juga merupakan seorang ibu dari anak-anaknya, maka dia akan menyebut dirinya " aku adalah seorang ibu". Itulah kontradiksi yang terjadi.
Filsafat juga mengatur hukum ketetapan dan relativitas, yaitu kita kenal dua tokohnya Permenides (dengan pemikirannya bahwa segala sesuatu itu tetap/tidak berubah) dan Heraklitos dengan pendapatnya bahwa segala sesuatu itu berubah. Filsafat mengatur semua hukum-hukum dalam kehidupan. Dan dapat saya katakan bahwa Filsafat adalah ilmu tentang semua hukum-hukum.

Forum Tanya Jawab 31: Pikiranku Tidak Mampu Memikirkan Semua Relung Hatiku

Assalamu'alaikum,
Pikiran tertinggi manusia adalah terletak pada hatinya. Ibarat pepatah lama mengatakan bahwa dalamnya lautan dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu. Itulah sedalam-dalam hati manusia, dalam relungnya yang terdalam tersimpan semua maksud dan cita-cita untuk hidupnya yang sangat luas dan dalam. Semua yang ada dalam isi hati kita, tidak akan mampu pikiran kita untuk memikirkan semuanya. Sejauh pikiran kita bertanya pada kebenaran, maka hal tersebut masih bisa dijelaskan, tetapi kalau hati kita sudah menyentuh pada ranah keyakinan secara spiritual, maka apalah daya pikiran kita untuk memikirkannya. Pikiranku tidak mampu menjelaskan keyakinan dalam hatiku. Sehingga semua yang ada dalam hatiku belum mampu untuk aku pikirkan sepenuhnya karena terbatasnya pikiranku. Aku menemukan bahwa pikiranku tidak mampu memikirkan semua relung hatiku.

Forum Tanya Jawab 30: Kata-kataku Tak Mampu Mengucapkan Semua Pikiranku

Assalamu'alaikum
Kita mengenal tokoh matematika dan filsuf ternama Rene Descartes, yaitu dengan pendapatnya cogito ergosum. Cogito ergo sum adalah sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis. Artinya adalah: "aku berpikir maka aku ada". Maksudnya kalimat ini membuktikan bahwa satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan seseorang sendiri. Keberadaan ini bisa dibuktikan dengan fakta bahwa ia bisa berpikir sendiri. Manusia akan selalu dan terus berpikir selama dirinya hidup, dan objek yang menjadi pemikirannya yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Setiap apa yang dipikirkannya selalu hendak disampaiakan kepada orang lain agar adanya kita dapat diketahui orang lain. Tetapi tidak semua yang aku pikirkan ternyata mampu untuk aku katakan karena keterbatas kata-kataku merangkum semua pikiranku. Jadi dapat saya simpulkan bahwa kata-kataku tak mampu mengucapkan semua pikiranku.

Forum Tanya Jawab 29: Tulisanku Tidak Mampu Mengikuti Kata-kataku

Assalamu'alaikum,
Manusia dengan bekal akal dan pikiran yang dimiliki akan selalu berpikir tentang sesuatu, baik yang ada dan yang mungkin ada. Sejauh-jauh manusia berpikir maka apa yang dipikirkannya akan diwujudkan yaitu dengan diucapkan secara lisan. Hal ini untuk menyampaiakn maksud yang kita pikirkan kepada orang lain di luar diri kita akan orang lain juga memahami. Karena ingatan manusia yang terbatas maka setiap kata-kata yang pernah kita ucapkan tidak dapat kita ingat selalu dan untuk itu maka seseorang menuliskannya dalam sebuah tulisan yaitu sebagai bentuk formal. Tetapi ternyata semua yang saya ucapkan tidak mampu untuk saya tuliskan semuanya dalam tulisanku. Ternyata tulisanku tidak mampu mengikuti kata-kataku.

Selasa, 25 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 27: Sebagian Besar Dosaku karena Determinisku

Determinisme artinya menentukan atau menetapkan batas atau membatasi. Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor fisik geografis, biologis, psikologis, sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada. Determinisme juga berpegangan bahwa perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis masyarakat. Istilah ini dimasukkan menjadi istilah filsafat oleh William Hamilton yang menerapkannya pada Thomas Hobbes. Penganut awal pemikiran determinisme ini adalah demokritos yang percaya bahwa sebab-akibat menjadi penjelasan bagi semua kejadian.

Beberapa Pengertian

1. Determinisme beranggapan bahwa setiap kejadian pasti sudah ditentukan.

2. Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu.

3. Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab-akibat.

4. Sudut pandang filsafat alam melihat determinisme sebagai teori tentang satu-satunya determinasi dari setiap peristiwa alam.

5. Contoh bentuk pemikiran determinisme: Orang yang bertubuh lemah, geraknya lebih lamban dari orang yang bertubuh kuat; Orang yang berasal dari keluarga harmonis diharapkan dapat menjadi manusia yang lebih seimbang daripada mereka yang berasal dari keluarga yang kacau.

Dampak Pemikiran Determinisme

Pemikiran determinisme yang melihat bahwa perilaku etis ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai masyarakat, mengakibatkan dua hal, yaitu:

· Pertama, adanya berbagai faktor yang memengaruhi perilaku etis manusia menyebabkan perilaku etis manusia bersifat relatif. Perilaku baik ataupun jahat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luarnya. Relativisme

· Kedua, perilaku etis tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang mengelilinginya tetapi juga oleh kehendak pelakunya.

Terkadang kita telah membatasi pikiran kita terhadap hukum yang sudah pasti adanya seperti hukum sebab akibat yang menyebabkan kita bersifat determinis. Berbicara tentang dosa, maka dosa merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma atau aturan agama yang telah ditentukan, pelanggaran tersebut disebabkan karena ketidakpedulian kita terhadap ilmu atau aturan agama, karena sikap kita yang terlalu berlebihan atau keliru. Sikap keliru kita disebabkan karena kita mungkin salah dalam berniat untuk mengawali suatu pekerjaan. Jadi sebagian besar dosaku disebabkan oleh determinisku.

Forum Tanya Jawab 28: Kegiatanku Tak Mampu Mengikuti Tulisanku

Assalamu'alaikum,
Semua yang kita tulis merupakan suatu rencana yang tertuang secara nyata dalam bentuk fisik. Semua orang mempunyai keinginan dan harapan bahwa rencana yang tertuliskan itu menjadi nyata dalam sebuah kegiatan. Namun, pada kenyataannya, rencana yang tertulis dengan rapi belum bisa untuk kita wujudkan sepenuhnya dalam kegiatan. Ada beberapa hal yang menyebabkan tulisanku tidak bisa semuanya terwujud dalam kegiatan, salah satunya adalah terbatasnya ruang dan waktu untuk merealisasikan kegiatan tersebut.
Selain itu, terkadang komitmen dan keistiqomahan juga menjadi penghambat pelaksanaan apa yang sudah direncanakan.
Jadi saya menyadari bahwa kegiatanku tak mampu mengikuti semua tulisanku.

Forum Tanya Jawab 26: Hidupku antara Fatal dan Vital

Assalamu’alaikum,

Allah berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS Ar-Ra’d :11).

Itulah sesungguhnya janji Allah, bahwa takdir Allah memang pasti adanya, tetapi manusia berkewajiban untuk mengusahakan apa yang menjadi harapan dan cita-citanya.

Islam mengajarkan kepada kita agar kita berikhtiar terhadap apa diinginkan, sejalan dengan itu berdoa memohon kepada Allah agar tercapai apa yang diikhtiarkan tadi, dan yang terakhir kita harus bertawakal, menyerahkan semua keputusan kepada Allah. Jadi manusia tidak boleh hanya berpangku tangan dengan mengharap sesuatu akan Allah berikan begitu saja, tapi Allah menghendaki kita berusaha terlebih dahulu.

Seseorang yang hanya mengandalkan nasib saja 100% (fatal) tanpa usaha apapun maka dia selamanya akan berada pada titik pasrah yang membuat dirinya tidak berkembang.

Sebaliknya, seseorang yang hanya ikhtiar dan usaha saja dengan sungguh-sungguh bahkan 100% tanpa percaya bahwa Allah ada dibalik semua kejadian maka orang seperti ini termasuk dalam golongan vital. Dia akan melakukan segala macam cara untuk mewujudkan keinginannya. Dia meyakini setiap usahanya akan selalu berbanding lurus dengan hasilnya.

Maka sebaik-baiknya hidup kita adalah menyeimbangkan antara fatal dan vital, yaitu seperti yang dituntunkan dalam Islam.

Forum Tanya Jawab 25: Ilmuku adalah Kontradiksi itu

Assalamu'alaikum,
Mungkin dulu sebelum mengenal filsafat, saya kurang setuju dan bingung, mengapa ilmu itu merupakan sebuah kontradiksi. Namun, akhirnya setelah mempelajari filsafat ada sedikit jawaban dari kebingungan itu. Ilmu lahir dari argument-argument para ilmuwan dan penemuan nyata tentang sesuatu. Ilmu juga mengalami perkembangan seiring ditemukannya hal-hal baru yang lebih lengkap atau menggaantikan teori yang sudah ada. Orang-orang yang konsen mempelajari ilmu pasti tidak akan puas dan berhenti pada penemuan atau teori yang sudah ada. Karena kalau seperti itu maka para ilmuwan akan terjebak pada mitos yang tidak dapat mengembangkan ilmunya. Jadi sebenar-benarnya ilmu adalah kontradiksi dan pertentangan para pemikir terhadap sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.

Senin, 24 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 24: Mohon Maaf Filsafatku

Assalamu'alaikum,
Tiada suatu kejadian sekecil butir zahropun kecuali atas kehendak Tuhan pencipta alam semesta. Terjadinya suatu bencana, malapetaka dan kejadian lain dalam alam semesta ini adalah suatu bentuk accident, yaitu jatuhnya sifat sesuatu pada sifat yang lainnya. Misal contoh yang kecil dan sederhana saja, orang mengecat tembok, berarti itu adalah jatuhnya sifat cat yang menimpa atau menutupi sifat tembok. Begitu pula kejadian besar seperti gunung meletus, itu adalah peristiwa jatuhnya sifat lahar/magma/material batuan pada tanah dan tanaman. Meskipun demikian taidak semata-mata jatuhnya sifat sesuatu pada sifat yang lain adalah dapat dengan mudah diterima oleh setiap orang, dan semua itu dianggap sebuah bencana yang besar. Semoga apapun yang menimpa pada diri kita senantiasa dapat kita terima dengan ikhlas dan kepada Allah lah kembali semua urusan.

Forum Tanya Jawab 23: Gelar Tertinggi Mencari Ilmu

Assalamu'alaikum,
Seseorang yang mempunyai ilmu ada dua kemungkinan, dia puas dengan ilmunya sehingga merasa sudah memahami dan mengerti segala hal. Akibatnya dia merasa tidak perlu bertanya lagi. Kemungkinan yang kedua, orang yang mempunyai ilmu akan merasa mempunyai tanggung jawab untuk menyempaikan ilmunya kepada orang lain dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang seperti ini sejatinya telah memperoleh kesaksian keilmuannya karena ilmu/kemampuan orang lain yang mendapatkan ilmu darinya. Itulah gelar tertinggi seorang mencari ilmu. Sedangkan orang yang merasa puas saja dengan ilmunya sehingga dia merasa sudah berada pada titik aman maka sejatinya orang-orang seperti ini adalah orang yang sangat rendah/miskin ilmunya.

Minggu, 23 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 22: Tak Kusadari Bahwa Ternyata Aku Bisa Terbang

Assalamu’alaikum,

Aku memang manusia biasa yang kodratnya tidak mempunyai sayap seperti burung sehingga dia bias terbang kemanapun. Tapi tidak hanya dalam pandangan lahiriah makna bias terbang ini dapat diartikan. Dalam pandangan filsafat maka aku bisa terbang seperti burung, bahkan melebihinya. Manusia yang berpandangan picik dan parsial akan terperangkap di dalam ruang dan waktunya karena dia tidak bisa melepaskan diri dari raganya, tetapi bagi pikiran manusia maka tiadalah yang dapat membatasi akal pikiran seorang manusia, dia bisa kemana saja yang dia mampu untuk memikirkannya
sehingga apabila kita ingin untuk bisa terbang seperti burung, maka hal yang paling mungkin bisa dilakukan oleh semua orang adalah membebaskan akal pikirannya dari semua yang membelenggunya, yang membuat terkungkung dan stagnan.
Kita tahu penulis terkenal Pramodya Anantatur yang selama hidupnya hampir dihabiskannya di dalam belenggu jeruji besi, tetapi raga yang terbatasi tidak membuat pikirannya juga ikut terbatasi. Dari sanalah dia banyak berpikir dan mampu menciptakan karya-karya yang luar biasa yang belum tentu dapat dihasilkan oleh orang-orang yang hidup bebas diluar jeruji besi. Pikirannya mampu terbang kemanapun untuk menjemput inspirasi yang membangun dunia. Selama ini tak kusadari bahwa ternyata aku bisa terbang seperti burung, dan sekarang aku menyadarinya.

Forum Tanya Jawab 21: Tidak Mengetahui Apapun

Assalamu'alaikum,
Menurut Rene Descartes dalam kata-katanya yaitu cogito ergosum yang artinya aku ada maka aku berpikir, adalah gambaran bahwa seseorang akan bertanya dari apa yang dipikirkannya. Dia bertanya karena pengetahuan yang dia miliki terkadang tidak sesuai atau butuh klarifikasi dari kesenjangan antara pengetahuan dan kenyataan. Tetapi semakin banyak seseorang bertanya maka dia akan semakin banyak pula yang akan ditanyakan lagi dan sampai tidak batas akhir dari apa yang ditanyakan tersebut.
Pertanyaan demi pertanyaan tidak cukup mewakili jawaban yang diinginkan dan sellau akan timbul pertanyaan baru dari jawaban tersebut. Begitulah seseorang dalam mencari hakekat dari sesuatu, maka akan ada hakekat lain dari hakekat tersebut dan seterusnya. Yang pada akhirnya mencari hakekat dari hakekat-hakekat yang lain tidak pernah ada ujungnya.
Begitu pula akhirnya aku mengetahui bahwa pikiranku tidak berdaya dan sebenarnya aku tidak mengetahui apapun.

Forum Tanya Jawab 19: Menemukan Dunia adalah Pikiranku

Assalamu'alaikum,
Setiap manusia dibekali akal dan pikiran oleh Tuhan untuk digunakan sesuai hakekatnya yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Dalam filsafat kita berfikir secara ekstensif dan intensif, artinya segala sesuatunya kita cari kebenarannya dengan pikiran kita selagi hal tersebut tidak masuk pada ranah keyakinan atau hati atau spiritual.
Cara berfikir manusia meliputi yang ada dan yang mungkin ada, dengan segala macam aspek dan bidang yang semua itu membentuk dunianya masing-masing. Kita berfikir tentang karya-karya ilmiah, berarti kita telah masuk pada dunia karya ilmiah, jika kita berpikir tentang siswa berarti kita masuk ke dunia siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa aku menemukan duniaku adalah pikiranku.