Pages

Selasa, 25 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 27: Sebagian Besar Dosaku karena Determinisku

Determinisme artinya menentukan atau menetapkan batas atau membatasi. Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor fisik geografis, biologis, psikologis, sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada. Determinisme juga berpegangan bahwa perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis masyarakat. Istilah ini dimasukkan menjadi istilah filsafat oleh William Hamilton yang menerapkannya pada Thomas Hobbes. Penganut awal pemikiran determinisme ini adalah demokritos yang percaya bahwa sebab-akibat menjadi penjelasan bagi semua kejadian.

Beberapa Pengertian

1. Determinisme beranggapan bahwa setiap kejadian pasti sudah ditentukan.

2. Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu.

3. Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab-akibat.

4. Sudut pandang filsafat alam melihat determinisme sebagai teori tentang satu-satunya determinasi dari setiap peristiwa alam.

5. Contoh bentuk pemikiran determinisme: Orang yang bertubuh lemah, geraknya lebih lamban dari orang yang bertubuh kuat; Orang yang berasal dari keluarga harmonis diharapkan dapat menjadi manusia yang lebih seimbang daripada mereka yang berasal dari keluarga yang kacau.

Dampak Pemikiran Determinisme

Pemikiran determinisme yang melihat bahwa perilaku etis ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai masyarakat, mengakibatkan dua hal, yaitu:

· Pertama, adanya berbagai faktor yang memengaruhi perilaku etis manusia menyebabkan perilaku etis manusia bersifat relatif. Perilaku baik ataupun jahat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luarnya. Relativisme

· Kedua, perilaku etis tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang mengelilinginya tetapi juga oleh kehendak pelakunya.

Terkadang kita telah membatasi pikiran kita terhadap hukum yang sudah pasti adanya seperti hukum sebab akibat yang menyebabkan kita bersifat determinis. Berbicara tentang dosa, maka dosa merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma atau aturan agama yang telah ditentukan, pelanggaran tersebut disebabkan karena ketidakpedulian kita terhadap ilmu atau aturan agama, karena sikap kita yang terlalu berlebihan atau keliru. Sikap keliru kita disebabkan karena kita mungkin salah dalam berniat untuk mengawali suatu pekerjaan. Jadi sebagian besar dosaku disebabkan oleh determinisku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 25 Oktober 2011

Forum Tanya Jawab 27: Sebagian Besar Dosaku karena Determinisku

Determinisme artinya menentukan atau menetapkan batas atau membatasi. Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor fisik geografis, biologis, psikologis, sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada. Determinisme juga berpegangan bahwa perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis masyarakat. Istilah ini dimasukkan menjadi istilah filsafat oleh William Hamilton yang menerapkannya pada Thomas Hobbes. Penganut awal pemikiran determinisme ini adalah demokritos yang percaya bahwa sebab-akibat menjadi penjelasan bagi semua kejadian.

Beberapa Pengertian

1. Determinisme beranggapan bahwa setiap kejadian pasti sudah ditentukan.

2. Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu.

3. Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab-akibat.

4. Sudut pandang filsafat alam melihat determinisme sebagai teori tentang satu-satunya determinasi dari setiap peristiwa alam.

5. Contoh bentuk pemikiran determinisme: Orang yang bertubuh lemah, geraknya lebih lamban dari orang yang bertubuh kuat; Orang yang berasal dari keluarga harmonis diharapkan dapat menjadi manusia yang lebih seimbang daripada mereka yang berasal dari keluarga yang kacau.

Dampak Pemikiran Determinisme

Pemikiran determinisme yang melihat bahwa perilaku etis ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai masyarakat, mengakibatkan dua hal, yaitu:

· Pertama, adanya berbagai faktor yang memengaruhi perilaku etis manusia menyebabkan perilaku etis manusia bersifat relatif. Perilaku baik ataupun jahat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luarnya. Relativisme

· Kedua, perilaku etis tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang mengelilinginya tetapi juga oleh kehendak pelakunya.

Terkadang kita telah membatasi pikiran kita terhadap hukum yang sudah pasti adanya seperti hukum sebab akibat yang menyebabkan kita bersifat determinis. Berbicara tentang dosa, maka dosa merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma atau aturan agama yang telah ditentukan, pelanggaran tersebut disebabkan karena ketidakpedulian kita terhadap ilmu atau aturan agama, karena sikap kita yang terlalu berlebihan atau keliru. Sikap keliru kita disebabkan karena kita mungkin salah dalam berniat untuk mengawali suatu pekerjaan. Jadi sebagian besar dosaku disebabkan oleh determinisku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar