Pages

Rabu, 28 September 2011

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8: Architectonic Mathematics (1)

Saya memangdang Matematika sebagai ilmu yang fleksibel, artinya dari semua lapisan usia dapat mempelajari matematika. Tinggal bagaimana cara yang tepat untuk membelajarkan matematika di tingkat atau jenjang yang berbeda tersebut.
Construct atau membangun konsep matematika dapat dilakukan di tingkat perguruan tinggi, tetapi menurut saya construct matematika juga dapat dilakukan oleh peserta didik pada jenjang dasar yaitu membangun pikiran mereka melalui contekstual learning.
Siswa akan membangun pemikiran bagaimana menemukan solusi dari masalah-masalah ringan yang dihadapi.
Melalui proses bermain untuk memecahkan masalah, guru harus mampu mentransfer nilai-nilai karakter yang berkaitan dengan matematika.
Semua peserta didik, berkesempatan untuk mendapatkan Architectonic mathematics, tergantung bagaimana guru atau pendidik mengemas semua itu dalam wadahnya masing-masing. Proses membentuk dan mengkonstruksi matematika tidak terlepas dari bagaimana transfer yang diberikan oleh guru kepada siswa. bagaimana guru bisa membuat perpindahan yang dapat diterima semua pihak. Terutama pemindahan ilmu. Sebagai guru yang luar biasa mari kita semua selalu mendoakan anak-anak peserta didik kita, sehingga transfer ilmu yang kita berikan akan mudah diterina anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 28 September 2011

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8: Architectonic Mathematics (1)

Saya memangdang Matematika sebagai ilmu yang fleksibel, artinya dari semua lapisan usia dapat mempelajari matematika. Tinggal bagaimana cara yang tepat untuk membelajarkan matematika di tingkat atau jenjang yang berbeda tersebut.
Construct atau membangun konsep matematika dapat dilakukan di tingkat perguruan tinggi, tetapi menurut saya construct matematika juga dapat dilakukan oleh peserta didik pada jenjang dasar yaitu membangun pikiran mereka melalui contekstual learning.
Siswa akan membangun pemikiran bagaimana menemukan solusi dari masalah-masalah ringan yang dihadapi.
Melalui proses bermain untuk memecahkan masalah, guru harus mampu mentransfer nilai-nilai karakter yang berkaitan dengan matematika.
Semua peserta didik, berkesempatan untuk mendapatkan Architectonic mathematics, tergantung bagaimana guru atau pendidik mengemas semua itu dalam wadahnya masing-masing. Proses membentuk dan mengkonstruksi matematika tidak terlepas dari bagaimana transfer yang diberikan oleh guru kepada siswa. bagaimana guru bisa membuat perpindahan yang dapat diterima semua pihak. Terutama pemindahan ilmu. Sebagai guru yang luar biasa mari kita semua selalu mendoakan anak-anak peserta didik kita, sehingga transfer ilmu yang kita berikan akan mudah diterina anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar